Kondisi Geografis Karanganyar
Kabupaten Karanganyar secara astronomis terletak antara 110° 40” - 110° 70” Bujur Timur dan 70°28” – 70° 46” Lintang Selatan, dengan luas wilayah 76.778,64 Ha. Secara administratif Kabupaten Karanganyar terbagi menjadi 17 kecamatan yang terdiri dari 15 kelurahan dan 162 desa, 2.004 rukun warga dan 6.508 rukun tetangga. Kabupaten Karanganyar berbatasan wilayah dengan Kabupaten Sragen di sebelah utara, Kabupaten Wonogiri dan Sukoharjo di sebelah selatan, Kabupaten Magetan dan Ngawi dan Provinsi Jawa Timur di sebelah timur, serta Kabupaten Boyolali dan Kota Surakarta di sebelah barat. Rata-rata ketinggian wilayah di Kabupaten Karanganyar berada di atas permukaan laut yakni 511 m, adapun wilayah terendah di Kabupaten Karanganyar berada di kecamatan Kebakkramat yang hanya 95 m dan wilayah tertinggi berada di kecamatan Tawangmangu yang mencapai 1.200 m diatas permukaan laut. Berdasarkan data dari Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Karanganyar, luas wilayah Kabupaten Karanganyar adalah 76.778,64 Ha. Pada tahun 2024, luas wilayah tersebut terdiri dari tanah pertanian seluas 16.254,09 Ha dan tanah non pertanian 60.524,55 Ha.

Kondisi Demografis Karanganyar
Struktur penduduk Kabupaten Karanganyar tahun 2024, berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur, memperlihatkan bentuk piramida penduduk yang relatif seimbang, meskipun menunjukkan kecenderungan menuju piramida stasioner. Kelompok usia produktif (15– 64 tahun) mendominasi jumlah penduduk, dengan porsi yang cukup besar baik pada laki-laki maupun perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Karanganyar memiliki potensi tenaga kerja yang besar, yang dapat menjadi modal penting dalam mendukung pembangunan daerah.

Kondisi Ekonomi Karanganyar
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karanganyar tahun 2020 - 2024 menunjukkan dinamika pemulihan yang cukup baik setelah masa kontraksi pada tahun 2020. Pada tahun tersebut, pertumbuhan ekonomi Karanganyar mengalami penurunan sebesar -1,87%, meskipun kontraksi ini lebih ringan dibandingkan Jawa Tengah (-2,65%) dan tingkat nasional (-2,07%). Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Karanganyar memiliki ketahanan yang lebih baik di tengah tekanan eksternal. Memasuki tahun 2021, Karanganyar berhasil bangkit dengan pertumbuhan sebesar 3,59%, melampaui Jawa Tengah (3,32%) dan nasional (3,69%). Tren positif ini berlanjut hingga tahun 2022, di mana Karanganyar mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 5,86%, lebih tinggi dibandingkan Jawa Tengah (5,31%) dan nasional (5,31%). Kinerja ini menunjukkan efektivitas upaya pemulihan ekonomi di tingkat daerah, yang kemungkinan didorong oleh pemulihan sektor-sektor utama seperti industri, perdagangan, dan pertanian. Namun, pada tahun 2023 dan 2024, pertumbuhan ekonomi Karanganyar cenderung stabil di kisaran 5,53% hingga 5,54%. Meski tetap lebih tinggi dibandingkan Jawa Tengah dan nasional, laju pertumbuhan yang melambat ini dapat menjadi indikasi perlunya strategi baru untuk menjaga momentum pertumbuhan, seperti melalui peningkatan investasi, pengembangan UMKM, dan diversifikasi sektor ekonomi. Secara keseluruhan, kinerja ekonomi Karanganyar yang konsisten lebih tinggi dibandingkan rata-rata provinsi dan nasional mencerminkan potensi besar daerah ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah untuk terus mendorong kebijakan yang mendukung iklim investasi, pengembangan infrastruktur, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia agar pertumbuhan ini dapat berkelanjutan.

Produk Domestik Regional Bruto per kapita merupakan Produk Domestik Regional Bruto dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB per Kapita atas dasar harga Berlaku mencerminkan nilai PDRB dan per (orang) penduduk. PDRB per Kapita atas dasar harga Konstan dapat mencerminkan pertumbuhan nyata pendapatan per kapita penduduk di wilayah bersangkutan.